Albertus Adii “Pancasila Kompas Moral Pegangan Generasi Muda Hadapi Tantangan Zaman”
Nabire, Papua Tengah, BNNet–Upaya memperkuat karakter kebangsaan di kalangan pemuda terus dilakukan Pemerintah Provinsi Papua Tengah.
Salah satunya melalui kegiatan Pembumian Nilai-nilai Pancasila bagi Generasi Muda yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Tengah di Hotel JDF Nabire, Sabtu (22-11-2025).
Kegiatan dibuka secara resmi Kepala Kesbangpol Provinsi Papua Tengah Albertus Adii, S.E., M.Si di ikuti sebanyak 150 peserta hadir dalam kegiatan ini, terdiri dari Bakorwil FKBN Papua Tengah, Paskibraka aktif dan Purna Paskibraka dari tingkat provinsi hingga kabupaten. Kehadiran mereka menjadi bagian penting dari proses pembinaan generasi muda yang diharapkan dapat menjaga nilai persatuan di tengah keberagaman masyarakat.
Kepala Kesbangpol Provinsi Papua Tengah, Albertus Adii, S.E., M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa Pancasila merupakan kompas moral yang harus menjadi pegangan generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

“Teknologi berkembang pesat, informasi datang tanpa batas, tetapi nilai Pancasila adalah pondasi yang membuat kita tetap kokoh sebagai bangsa,” tegasnya.
Menurutnya, pembumian Pancasila harus benar-benar diwujudkan dalam laku kehidupan, bukan hanya dalam hafalan atau seremonial semata.
“Nilai ketuhanan mengajarkan moralitas dan toleransi. Nilai kemanusiaan menumbuhkan empati dan saling menghargai. Nilai persatuan menjaga kedamaian. Nilai kerakyatan memandu kita menyelesaikan persoalan lewat musyawarah. Dan nilai keadilan mendorong kita berkarya tanpa membedakan siapa pun,” urainya.
Narasumber Profesional Hadir Beri Penguatan Ideologi
Pelaksanaan kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari lembaga strategis nasional seperti:
▪ Tim Preventif Densus 88 AT Mabes Polri Wilayah Papua Rizki Hari F.P., S.H.,
▪ Kepala Bakorwil Forum Kader Bela Negara (FKBN) Republik Indonesia Provinsi Papua Tengah Samuel Sauwyar
▪ Perwakilan Purna Paskibraka Provinsi Papua Tengah Supami
Ketua Panitia, Maikel Gobay, S.E., M.A.P, menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah solusi menghadapi tantangan sosial di era digital.
Dukung Perdamaian dan Persatuan di Papua Tengah
Albertus menegaskan, Papua Tengah adalah rumah bersama bagi siapa saja tanpa memandang suku, agama ras maupun golongan.
Acara kemudian resmi dibuka oleh Kepala Kesbangpol dengan seruan tiga kali Salam Pancasila yang disambut penuh semangat oleh seluruh peserta.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi, sesi dialog, serta pembekalan praktik pembumian nilai Pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat.
Kepala Bakorwil Forum Kader Bela Negara (FKBN) Provinsi Papua Tengah Samuel Sauwyar mengatakan Pancasila bukan hanya sekadar ideologi negara, melainkan nilai hidup yang harus terus dihidupkan, terutama di tengah arus perubahan zaman dan kemajuan teknologi saat ini. Generasi muda, khususnya di Provinsi Papua Tengah, dinilai memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai persatuan, menjaga keamanan daerah, serta mendorong pembangunan kemandirian di berbagai sektor.
Lebih lanjut dipaparkan Samuel Sauwyar, dalam pembumian Pancasila, setiap sila mengandung pesan moral yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata, terutama oleh generasi muda sebagai penjaga masa depan.
“Dengan memahami makna setiap sila dan menerapkannya dalam berbagai situasi — baik dalam pergaulan, dunia pendidikan, hingga penggunaan media sosial — generasi muda Papua Tengah dapat menjadi penjaga kerukunan, pendorong kemajuan daerah, penggerak perubahan yang bermoral, kader bela negara yang berkarakter Pancasila,” pungkas Sauwyar.
Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Cermin Pentingnya Pembumian Pancasila di Era Digital
Sementara itu Rizky Hari F.P. , S.H. Tim Preventif Densus 88 AT Mabes Polri wilayah Papua, dalam paparannya menyampaikan terkait dengan aksi terorisme Internasional, Nasional hingga Papua.
Terorisme yang terjadi merupakan rangkaian kelompok tingkat internasional seperti Alqaidah dan ISIS dan semua terorisme yang terjadi di Indonesia seperti Bom Bali terkait dengan terorisme tersebut.
Dalam kesempatan itu, Rizky menerangkan sejumlah kasus ektremisme yang terjadi dan
Kejadian yang baru-baru ini terjadi di SMAN 72 Jakarta membuka mata seluruh pihak bahwa upaya mencegah dan menangani kompleksitas ekstremisme kekerasan tidak bisa dilakukan secara parsial.
Densus 88 AT Polri mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menjaga ruang digital agar tidak menjadi sarang penyebaran paham kekerasan, terlebih yang menyasar anak-anak.
“Program yang dilaksanakan dari Kesbangpol Papua Tengah ini sangat bagus sekali. Artinya menimbulkan lagi nilai-nilai Pancasila dalam diri generasi muda itu sangat penting. Khususnya anak-anak Paskibraka, karena anak-anak Paskibraka merupakan agen perubahan di dalam mengajak seluruh elemen merasakan untuk bersama-sama mencegah radikalisme, ekstremisme, dan tersebut,” ujarnya.
“Harapan kami dari Densus 88 kepada adik-adik Paskibraka ini sangat besar, Bapak. Kami berharap adik-adik Paskibraka menjadi simbol bagi teman-teman di sebayanya untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dan menjaga kerukunan umat beragama, khususnya di Papua Tengah,” pungkasnya.***
